Jumat, 30 Juli 2010

Lima Tingkatan Shalat

Tingkatan Pertama
Tingkatan orang yang tidak menjaga waktu shalat, wudunya, rukun-rukun lahiriahnya, dan khusyuknya.
Orang seperti ini dihukum atas shalatnya menurut ijmak para ulama.

Tingkatan Kedua
Tingkatan orang yang menjaga waktu shalat, menjaga wudu, serta menjaga rukun-rukun lahiriahnya. Namun, ia tidak memerhatikan kekhusyukannya. Orang ini akan dihisab shalatnya dengan hisab yang sulit. Banyak manusia yang berada di tingkatan ini.

Tingkatan Ketiga
Tingkatan orang yang menjaga waktu shalat, menjaga wudu, menjaga rukun-rukun lahiriahnya, dan berjuang keras melawan setan dalam shalat, khusyuk di awal, lalu setan dating “mencuri” shalatnya. Lalu ia kembali berjuang. Demikian seterusnya. Orang ini diampuni.
Ia berada dalam shalat dan jihad. Untuknya dua pahala: pahala shalat di saat khusyuk dan pahala perjuangan melawan setan.
Ini tingkatan yang benyak terulang. Kondisi dan keadaan manusia selalu berubah secara drastic. Setan berusaha untuk memanfaatkan berbagai kesempatan.

Tingkatan Keempat
Tingkatan orang yang menjaga waktu shalat, menjaga wudu, menjaga rukun-rukun lahiriahnya, serta khusyu dalam shalatnya. Ini adalah tingkatan yang tinggi. Ia berhasil melawan setan setelah perjuangan hebat. Orang ini mendapat pahala.

Tingkatan Kelima
Tingkatan orang yang menjaga waktu shalat, menjaga wudu, menjaga rukun-rukun lahiriahnya, menjaga kekhusyukan, lalu melepaskan kalbunya dan menyerahkannya kepada Allah Swt.
Jadi ia tidak berada di dunia. Ia bersama Allah Swt. Ia tidak lagi terkait dengan dunia, tidak lagi melihat dan mendengar. Barangkali saat semua manusia di sekitarnya mati, ia tidak mengetahuinya.

0 comments:

Posting Komentar