Sabtu, 07 Agustus 2010

Al-Quran dan hadist


Hadist ini dapat kita jadikan patokan secara tegas bahwa Rasulullah SAW mengajak umatnya untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat dinamis dan aktual, sesuai dengan perkembangan umat manusia. Namun yang paling pokok, tidak boleh keluar dari konteks ajaran Al-Quran dan hadist secara murni dan konsekuen. Dr Anwar Jundl menegaskan bahwa upaya peradaban modern dalam Islam itu hendaknya ditandai dengan 4 (empat) langkah yang konkrit yakni
1. Memantapkan konsepsi ke-Esaan Allah SWT secara konsisten
2. Melakukan terobosan kegiatan duniawi yang maksimal dan disertai dengan niat untuk menuju ridla Allah SWT
3.Jumlah umat Islam yang banyak harus
kita jadikan asset pembangunan umat sekaligus sebagai momentum kekuatan dasar umat dalam mengekspresikan dunia modern dewasa ini 4. Menciptakan kantong-kantong Islam secara militan dan qualified. (Baca Islam dan Dunia Kontemporer. Anwar Jundi. Egypt, 1990).
Peradaban modern dalam Islam hendaknya kita antisipasi secara dini, sebab hakikatnya Islam telah menyempurnakan warisan para nabi dan membongkar kepalsuan warisan manusia. Sekarang Ini ki-ta sadar, bahwa kita pun lengah berada dalam situasi yang telah diperbaharui secara mendasar, terutama dalam prinsip-prinsip Islam yang universal itu.
JikaTalmudiyah (kitab Yahudi) telah berhasil memperbaharui warisan sihlr. legenda dan pemikiran bathiniyah melalui rekonstruksi baru atas pertimbangan teori-teori yang berstempel ilmiah seperti tercantum dalm kaiya. Freezer. Freud, Marx. Sarter atau Emeil Durkheim, kita pun harus berani melakukan hal yang serupa, sebagaimana telah dilakukan oleh para pendahulu-pendahulu kita (Harun Ar Rasyid), ketika mereka melakukan kampanye dan gencar-gencarnya menerjemahkan kitab-kitab filsafat Yunani.
Dewasa ini kita telah membuktikan bahwa di kalangan dunia saat ini, terutama dunia barat telah menyaksikan kebenaran yang telah dibongkar oleh kitab suci mereka yang telah membenarkan adanya ajaran dan teori Islam tetap relevan sepanjang zaman. Melihat (mereka) sinar Islam yang original, bukan Islam sebagai agama baru, melainkan Islam dalam sifatnya sebagai agama kemanusiaan yang universal.
Islam menyampaikan wahyunya yang original untuk menghapus berbagai persengketaan dan perselisihan antar agama yang memecah belah manusia menjadi sektarian. Setiap kelompok mempertahankan diri dan kebanggaan dengan eksistensi kelompoknya. Sekarang ini. Islam secara lugas telah mampu memenuhi kebutuhan barat akibat mentalitas mereka yang kacau balau itu sehingga mereka meyakini bahwa Islam adalah agama pro-akal dalam pengertian yang luas melalui hubungan antara rasionalitas dan spiritualitas.
Islam merupakan agama keadilan yang menjunjung tinggi kebenaran dan menerima nilai-nilai permanen serta mengalahkan warisan-warisan tradisi yang bathil melalui hubungan langsung dengan Allah SWT tanpa membedakan bangsa Arab atau non Arab, kecuali dalam Al-Quran
sejak 14 abad yang lalu. Metodologi seperti inilah yang kemudian diklaim dan diangkat ke permukaan oleh kalangan modernis.

0 comments:

Posting Komentar